Posted by : Unknown
Minggu, 23 Juni 2013
Honda BeAT, Turun Balap Pakai Sok Tanpa Pegas
“Caranya ganti sok belakang pakai punya Kawahara. Alasannya, sokbreker ini punya travel atau jarak main yang lebih panjang,” Iman Santoso, sang mekanik.
Selain itu, menurut mekanik yang fasih berbahasa sunda ini menilai sok ini nyetingnya mudah karena pakai angin alias tanpa pegas. Jadi, kalo soknya terlalu keras tinggal dikurangi anginnya.
“Selain itu setingan rebound juga disesuaikan, caranya dari posisi kunci dibuka 8 klik. Kemudian high compressionnya dibuka full,” tambahnya.
Nah, jika hanya bermain suspensi tentu Dani Keder tidak akan bisa ‘menggaet’ podium pertama, makanya itu setting power engine juga disesuaikan. Ubah setingan kompresi pada Honda BaAT lansiran 2010 ini dinilai paling pas sesuai dengan karakter sirkuit. Perbandingan kompresinya dibikin jadi 12,8:1 dengan sokongan bahan bakar memakai Pertamax Plus.
Kompresi tadi ditunjang dengan penggunaan piston milik Kawahara yang punya diameter 55 mm dengan langkah yang juga 55 mm. “Setingan yang bisa dibilang square ini cocok buat sirkuit dadakan seperti di Serang,” kata mekanik yang mondok di Jl. Pasir Luhur No. 20, Padasuka, Bandung.
Agar motor semakin ‘ngacir’, roller cukup comot ukuran 8 gram. Kemudian disokong per CVT dipilih yang 1.500 rpm. “Saat di lintasan balik arah, motor bisa lebih ‘ngebut’ yang akhirnya kita bisa jadi juara 1, he.. he.. he.. ,” tutup bro asli Bandung ini.